Monday, February 26, 2007

Lebih Telak, Juara Bertahan Takluk Lagi


Tampaknya piala Java Cup bakal berpindah tangan. Hal ini setelah untuk kedua kalinya berturut-turut, juara bertahan Pasher kembali keok di hadapan lawannya. Setelah kebobolan dua gol saat melawan Airlangga, kali ini Kamil dkk harus bertekuk lutut di hadapan juara dua kali, Walisongo.

Bahkan di partai hari kedua ini, kiper Pasher harus 6 kali memungut bola dari gawangnya. Sempat unggul lebih dulu lewat gol cepat yang dicetak pada menit ke-3, pendukung Pasher tampak diam membisu saat meninggalkan area pertandingan.

Sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan, kedua tim langsung mencoba bermain cepat dan berinisiatif membongkar pertahanan musuhnya. Walisongo yang mendapat kesempatan menendang bola dulu, langsung menggebrak dengan umpan satu-dua di antara pemainnya.

Tanpa memberi kesempatan pemain Pasher untuk menguasai bola, umpan-umpan pendek antara Conte dan Shofa hampir saja dapat masuk ke jantung pertahanan sebelum disapu bersih Kamil yang mengomando tembok pertahanan Pasher.

Pasher pun mencoba menyusun serangan balik mengandalkan ujung tombak nan lincah, Yudi. Cukup merepotkan memang, tapi benteng Walisongo seperti karang dengan kembali bermainnya stopper tangguh Buya yang baru datang dari tanah air sehari sebelumnya.

Secara bergantian kedua tim menyusun serangan sporadis ke jantung pertahanan lawan. Hingga di menit ke-3, sebuah umpan panjang yang dikirim lini tengah Pasher gagal diantisipasi libero gaek Walisongo Babeh. Kiper Rikza yang tak mengira Babeh bakal kehilangan bola pun sudah salah posisi hingga tanpa kesulitan berarti penyerang Pasher menceploskan bola ke gawang.

Tanpa dikomando, para pendukung Pasher pun berteriak kegirangan. Maklum, merekalah tim pertama yang mampu menjebol gawang Walisongo dalam turnamen resmi sejak Maret 2005. Gol terakhir yang masuk ke gawang Walisongo adalah tendangan bebas Shofa saat masih membela Airlangga dalam Java Cup II/2005. Saat Java Cup III/2006 Walisongo berhasil mempertahankan cleansheet, meski harus gigit jari gelar juara direbut Pasher. Sementara saat menjuarai Indonesian Games VI Juli 2006, gawang Walisongo yang bergantian dijaga dua kiper tangguh Habib dan Rikza, tak pernah jebol, kecuali dalam adu penalti.


Tertinggal 1 gol, skuad Walisongo mencoba meningkatkan tempo permainan. Irama permainan juga terus coba dikendalikan. Hingga pertahanan Pasher benar-benar dikurung dan terpaksa membuat pelanggaran untuk menghentikan pergerakan penyerang Walisongo. Mendapat tendangan bebas tak jauh dari kotak penalti, Conte mencoba langsung mengarahkan ke jala, tapi masih membentur mistar. Beruntung bola pantulan mendekati Hilmi yang langsung menyambar dengan kepalanya. Kedudukan 1-1 disambut suka cita supporter Walisongo.

Merasa unggul di lapangan tengah, Walisongo mencoba selalu menguasai ball possesion. Dengan umpan-umpan pendek, sedikit demi sedikit bola dibawa ke jantung pertahanan Pasher. Tim Pasher pun tak mau kalah. Mengimbangi permainan cepat Walisongo, mereka langsung membuang jauh ke tengah lapangan jika ada bola mendekat ke kaki mereka. Serangan balik cepat ini juga beberapa kali membahayakan pertahanan Walisongo.

Baru beberapa menit, sadar bek kanannya tidak terlalu sulit ditembus penyerang Pasher, Walisongo melakukan pergantian pemain. Bek senior Kholid masuk mendampingi 2 pemain senior lainnya di lini belakang, Babeh dan Buya.

Benar saja, baru beberapa saat masuk lapangan, Kholid malah bisa ikut membantu menyerang. Di menit ke-32, melalui overlapping di sayap kiri, Kholid mengirim umpan silang ke depan mulut gawang Pasher. Miko yang lepas dari kawalan lalu menyundul bola masuk gawang. Tanpa basa-basi Miko pun melakukan selebrasi merayakan gol pertamanya di Java Cup IV ini.

Saat kedudukan 2-1, permainan tetap enak ditonton. Para pemain Walisongo masih tampak belum berpuas diri. Di sisi lain Pasher juga bernafsu untuk menyamakan kedudukan. Hanya saja sampai berakhirnya 40 menit babak pertama, tak ada gol tambahan tercipta.

Saat babak kedua, permainan tetap ketat. Setelah mengurung area permainan Pasher, Walisongo kembali menciptakan gol. Memanfaatkan kesalahan lini pertahanan lawan, tak sampai menunggu 2 menit dimulainya babak kedua Miko kembali mencetak gol. 3-1 untuk Walisongo.

Setelah itu, gol demi gol kembali dicetak para pemain Walisongo. Bahkan, Conte makin kukuh di puncak daftar top scorer setelah menambah 2 gol lagi. Di menit ke-63, sepak pojok Shofa dari kanan pertahanan Pasher tak mampu dihalau kiper. Conte yang berada di tiang jauh pun dengan mudah melesakkan gol melalui sundulan. Dua menit kemudian Conte mampu menambah koleksi golnya menjadi lima buah melalui sontekan tenang memanfaatkan terobosan striker Royan.

Di menit ke-68, Pasher sebenarnya memiliki kesempatan memperkecil ketertinggalan melalui penalti. Wasit menunjuk titik putih usai melihat bek Walisongo mengganjal pemain Pasher di are terlarang. Sayangnya tendangan Yudi yang menjadi algojo melesat di atas gawang.

Urung mencetak gol, tugas Pasher makin terasa sulit karena seorang pemainnya terkena kartu merah. Dianggap melakukan professional foul pada Ismail, Agus yang bernomor punggung 9 diusir keluar lapangan. Sementara kubu Walisongo terpaksa mengganti Ismail karena tampak kesakitan.


Sepuluh menit sebelum babak kedua selesai, Shofa membuat pendukung Walisongo makin keras menyanyikan yel-yel khas mereka. Meski berjarak sekitar 30 meter dari gawang, Shofa berani melakukan tendangan spekulasi. Sebenarnya sepakan Shofa tak terlalu keras, tapi karena salah mengantisipasi, kiper Pasher harus rela memungut bola dari gawangnya untuk yang ke-8 dalam 2 pertandingan.

Walau perbedaan skor mencolok, kedua tim masih terus bergantian mencoba membangun serangan. Sayang hingga wasit meniup peluit panjang tak ada tambahan gol. Skor 6-1 tentu membuat girang supporter Walisongo yang sempat geram pemain kesayangannya selalu kesusahan menembus pertahanan Pasher dalam 2 pertemuan sebelumnya.

Krakatau Raih Kemenangan Pertama

Sementara pada 2 partai lainnya, The Jakmania berbagi angka dengan Airlangga dan Krakatau berhasil membalikkan keadaan untuk mengungguli Siliwangi. Pertandingan pertama antara The Jakmania dengan Airlangga, memang berlangsung seimbang. Memiliki cukup banyak peluang, sayangnya lini depan Airlangga gagal menyelesaikannya menjadi gol.

Di sisi lain, beberapa kali serangan The Jakmania yang dipimpin Fadhil, top scorrer Java Cup I, seperti menghadapi tembok kukuh. Walhasil hingga pertandingan berakhir, kedudukan tetap imbang kaca mata, tak ada satu gol pun tercipta.

Di partai kedua yang mempertemukan dua tim yang sama-sama mengalami kekalahan di pertandingan perdananya, Siliwangi terlihat akan mudah mengganyang Krakatau. Dalam waktu kurang dari dua menit, penyerang Siliwangi berhasil 2 kali merobek jala Krakatau. Uniknya, dua gol itu sama-sama melalui umpan terobosan cantik di menit ke-18 dan ke-19.

Tertinggal dua gol, Krakatau semakin merapatkan barisan. Dipimpin gelandang Fakhru yang saat partai melawan Walisongo ditugaskan menjadi kiper, gol pertama Krakatau di turnamen Java Cup IV tercipta. Hanya saja, beberapa saat kemudian Siliwangi berhasil menambah golnya yang ke-3.

Titik balik terjadi saat ada kemelut di depan gawang Siliwangi. Karena kiper menangkap umpan pemain belakang Siliwangi, wasit meniup peluit tanda hukuman tendangan bebas tak langsung. Merasa tak bersalah, beberapa pemain Siliwangi tampak mengerubungi wasit Ali Ghana. Wasit tetap tak mau mengubah keputusan. Merasa protesnya tak digubris, Asep malah memegang kaos wasit. Lalu tanpa ampun, Ali Ghana mengeluarkan kartu merah untuk pemain bernomor punggung 10 itu.

Permainan yang sebelumnya dikendalikan Siliwangi jadi lumayan berimbang dan malah berbalik arah. Namun hingga turun minum, kedudukan bertahan 3-1 untuk keunggulan Siliwangi. Baru di babak kedua, Krakatau dapat memanfaatkan kelebihan jumlah pemain. Siliwangi yang kewalahan mempertahankan irama permainan dipaksa sering bertahan. Hasilnya, di menit ke-65 Uuk dapat memperkecil ketertinggalan Krakatau. Bahkan beberapa menit kemudian Ambon bisa menyamakan kedudukan.

Tragisnya, saat pertandingan tinggal 2 menit, Siliwangi harus gigit jari tak memperoleh satu poin pun. Kapten Krakatau yang mendapat umpan dari Fakhru dapat melesakkan bola ke gawang Siliwangi. Kedudukan 4-3 untuk kemenangan Krakatau bertahan hingga pertandingan usai.[]

Jadwal pertandingan berikutnya:
Rabu, 28 Februari 2007
09.30 – 11.10 FOSGAMA vs KPMJB
11.15 – 12.55 KPJ vs KMB
13.00 – 14.40 GAMAJATIM vs KSW

Daftar Top Scorer:
5 gol: Conte (Walisongo)

Klasemen Sementara:
1. Walisongo; poin 6, selisih gol 9/1
2. Airlangga; poin 4, selisih gol 2/0
3. The Jakmania; poin 4, selisih gol 2/1
4. Krakatau; poin 3, selisih gol 4/6
5. Siliwangi; poin 0, selisih gol 4/6
6. Pasher; poin 0, selisih gol 1/8

Bawabah Tiga, 26 Februari 2007

No comments: